Sebagai makhluk hidup, bernafasnya adalah suatu keharusan agar dapat tetap hidup. Untuk bernafas, kita membutuhkan oksigen yang ada di udara. Lalu, mengapa kita tetap dapat bernafas di ruangan tertutup ber-AC?
Sebenarnya
ruangan dengan AC maupun tanpa AC tidak ada hubungannya dengan bisa bernafas
atau tidak. Nah, kalau memang ruangan tertutup, kok kita tetap bisa bernafas?
Ruangan
yang kita tempati itu sudah berisi sejumlah udara. Artinya kita bisa gunakan
udara tersebut untuk bernafas. Tapi kan lama-lama udaranya habis kita hirup? Ya
benar, saat kita bernafas okisgen kita gunakan dan kira keluarkan
karbondioksida (CO2). Lama kelamaan, jika sama sekali tidak ada ventilasi maka
ruangan tersebut akan mengandung banyak CO2. Jika terlalu banyak CO2 gimana? Gajalanya
adalah kita menjadi gampang ngantuk.
Kok
kita bisa bernafas seperti biasa berjam-jam di ruangan ber-AC tertutup?
Kebutuhan
udara segar untuk manusia di ruangan berdasarkan ASHRAE adalah sekita 5-10 cfm
atau setara dengan 8.5 -17 m3/h untuk satu orang. Kita bisa
perkirakan jika ruangan itu benar-benar tertutup, maka ada berapa banyak udara
dalam ruangan tersebut dan berapa lama kita bisa bernafas dengan nyaman. Misal
kita sedang sendiri berada di ruangan yang berdimensi 3 x 3 x2 (p x lx t).
Ruangan ini bisa diisi dengan udara sebanyak 18 m3. Artinya, jika
ruangan tersebut benar-benar tertutup (kedap udara), maka kita bisa bernafas
dengan nyaman di ruangan tesebut selama kurang lebih 2 jam.
Menagapa
kadang kita bisa bernafas lebih dari itu?
Pertama,
kita dapat berlama-lama di ruangan ber-AC itu karena adanya inflatrasi udara,
yaitu celah-celah dalam ruangan yang memungkinkan adanya udara masuk atau
keluar. Inflirtasi ini bisa berasal dari celah-celah pintu atau jendela.
Ilustrasi inflitrasi
(https://www.aerobuild.com/)
Kedua,
ruangan yang kita tempati tidak selalu tertutup dalam jangka waktu yang lama.
Tentunya kita pasti keluar ruangan untuk berbagai keperluan. Saat kita keluar
dari ruangan tersebut, maka pasti kita buka pintunya. Nah, saat pintu terbuka
maka akan udara segar yang masuk ke ruangan tesebut.
Skema AHU dan Ducting
Sebenarnya, kualitas udara dalam ruangan merupakan topik khusus yang diperhatikan dalam merancang sistem AC khususnya untuk bangunan komersial seperti Mall dan perkantoran. Berbeda dengan kasus ACsplit rumahan yang penghuni kamarnya hanya 1-2 orang per kamar, bangunan komersial diisi oleh banyak orang. Lokasi jendela atau pintu terkadang sangat jauh dari tempat orang beraktifitas. Oleh karenanya udara segar (fresh air) sengaja dialirkan ke dalam ruangan tersebut dengan menggunakan sistem ducting. Udara segar memang sengaja dicampur dengan udara return ruangan tesebut untuk memenuhi kebutuhan udara segar.
(Tri
Ayodha Ajiwiguna)
No comments:
Post a Comment