Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna
Salah
satu cara untuk meningkatkan efisiensi dari siklus rankine sederhana adalah
dengan menerapkan sistem reheater atau pemanasan ulang. Dalam sistem ini
terdapat dua tubin yaitu tubin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah.
Prinsip dasar dari sistem ini adalah dengan memanaskan kembali uap yang keluar
dari turbin pertama sehingga memiliki temperatur tinggi. Kemudian uap ini
dialirkan ke turbin ke dua. Secara skematik sistem ini ditunjukkan dalam gambar
1.
Gambar 1. (a) Skematik Siklus Rankine Reheater, (b) Diagram T-s siklus rankine reheater
Pada
titik 1 fluida kerja dalam keadaan uap atau superheated gas. Fluida kerja ini
kemudian masuk ke komponen kondenser sehingga fasanya berubah menjadi cair
(titik 2). Kemudian, fluida kerja dipompakan sehingga tekanannya meningkat dan
masuk ke dalam boiler (titik3). Pada komponen ini terjadi perubahan fasa fluida
kerja menjadi uap superheated (titik 4). Uap ini kemudian dilairkan ke
turbin tekanan tinggi sehingga
dihasilkan kerja. Setelah keluar dari turbin (titik 5), uap dipanaskan kembali
di boiler sehingga temperaturnya naik kembali (titik 6). Setelah itu uap
dialiarkan ke turbin tekanan rendah sehingg dihasilkan kerja pada turbin ini.
Uap kemuidan kembali ke kondisi awal (titik 1).
Contoh:
Untuk
meningkatkan efisiensi dari sebuha PLTU maka akan dipasang sistem reheater
dengan persyaratan bahwa kualitas uap saat keluar turbin minimal 90%. Uap masuk
ke turbin tekanan tinggi pada 16 MPa dan 600 kPa. Tekanan pada kondenser adalah
10 kPa. Dengan persyarayan ini, tentukan tekanan pada saat keluar dari turbin
tekanan tinggi dan efisiensinya!
Solusi:
No comments:
Post a Comment