Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna
Untuk mengkondisikan udara gedung-gedung besar AC biasa mungkin sudah tidak efisien lagi. Dapat dibayangkan jika menggunakan AC biasa sangat banyak refrigerant yang harus digunakan. Begitu pula dengan kerja kompresornya. Oleh karena itu sering kali sistem yang digunakan adalah sistem Chiller.
Video Penjelasan singkat mengenai sistem chiller dengan cooling tower:
https://youtu.be/FC6ynp6ZEyw
Chilled Water
Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung mendinginkan udara melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah air tersebut dingin kemudian air dialirkan melaui AHU (Air Handling Unit). Di sinilah terjadi pendinginan udara. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.
Gambar 1. Skema Chiller
Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau sistem absorbsi. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak jauh berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara.
Video penjelasan siklus refrigerasi kompresi uap:
Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger disini mungkin berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 2.
Gambar 2. Penampang Heat Exchanger Chiller
Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat exchanger air menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU (Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara. AHU terdiri dari Heat exchanger yang berupa pipa dengan kisi-kisi di mana terjadi pertukaran kalor antara air dingin dengan udara.
Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan kalor dari udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk didinginkan kembali.
Cooling Water
Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat refrigerasi yang sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal pembuangan kalor sering kali chiller menggunakan perantara air untuk media pembuangan kalornya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.
Gambar 3. Skema Cooling water dengan Cooling Tower
Hampir sama dengan Chilled water, pertukaran kalor chiller pada kondensernya juga melalui perantara air. Air dialirkan melalui kondenser. Kondenser ini juga merupakan Heat exchanger berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air dan pipa yang lebih kecil untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi pertukaran kalor dimana kalor yang dibuang kondenser diambil oleh air. Akibatnya air yang telah melewati kondenser akan menjadi lebih hangat. Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan dengan udara luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian alirkan kembali ke kondenser untuk mengambil kalor yang dibuang kondenser.
Jadi di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan sistem yang terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi (Chiller), Siklus Chilled Water, dan siklus Cooling Water. Untuk menjelaskan hal ini dapat dilihat gambar 4.
Gambar 4. Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water
nanya mas?
ReplyDeleteklo untk gmbr 4 itu , gmna ya mas diagram p-h nya? trus buat referensi buku tentang chiller apa ya mas?
makasih
Diagra P-h hanya berlaku untuk siklus refrigerasinya saja mas (yang garis biru). Untuk siklus cooling tower dan chiller water tidak perlu diagram P-h karena fluida kerjanya adalah air dan tidak ada perubahan fasa.
DeleteBuku yang biasa saya pakai:
James Therlkheld, Thermal Environmental Engineering.
Terima kasih, ini yang saya cari.. izin ambil data dari sini ya, saya cantumkan pula website ini sebagai sumbernya
ReplyDeleteOke mas, semoga bermanfaat
DeleteOke mas, semoga bermanfaat
Deletemas tanya, apa sih penyebab tidak maksimalnya sistem kerja pada chiller dan cara mengatasinya
ReplyDeletetrimksih
Mas Yazid,
DeleteBisa lebih spesifik tidak maksimalnya seperti apa?
Penyebab tidak maksimal sistem chiller banyak faktornya:
1. Chillernya lama atau baru?
Kalau lama:
1. Umur, udah digunakan berapa tahun? in sangat berpengaruh
2. Kebersihan heat exchanger dan lain2
3. dll yang harus dilihat dulu masalahnya apa
Kalau baru:
1. Harusnya sih sudah optimum, kecuali tidak sesuai dengan spek produsen (maksudnya ngerakit sendiri)
2. Bisa jadi beban pendinginan lebih besar dari pada kapasitas pendinginan chiller.
3. dll harus dilihat masalanya dulu
maaf mas, mau tanya... saya pelajar,di siklus cooling tower. air yang telah di dinginkan dikembalikan lagi ke kondensor untuk mengambil kalor, berarti airnya akan dipanaskan lagi? lalu apakah air yang berasal dari proses cooling tower akan ke AHU melalui evaporator? terima kasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteKeren... aku pemula untuk sistem chiller. saya ada kerjaan untuk membuat sistem control chiller menggunakan PLC. kira2 parameter apa saja yg perlu saya dapatkan? terima kasih
ReplyDeleteMenggunakan PLC ya. Mungkin variable ini yang perlu diukur: temperatur, level air di tanki, flow air
Deletemau tanya mas, untuk perancangan distribusi water pada chiller sistem ada referensi? seperti jenis dan ukuran pipa untuk mengindari pelepasan panas? terima kasih.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteItu dipakai di gedung komersial mas seperti Mall atau perkantoran.
DeletePak klo kompresor chiler rata2 nyampe brapa tahun.
ReplyDeletePemakaian 24 jam
Maaf sebelumnya gan. saya mau nanya kalo chiller overheat itu kenapa ya? dan apa ada solusinya? makasih gan
ReplyDeleteWaduh peratanyaannya umum sekali. Jujur saya blm bisa jawab karena informasinya kurang sekali. Anda bilang chiller "over heat", maksudnya di bagian mananya?kompresornya?
DeleteBanyak sekali penyebab chiller over heat antara lain kurang oli kopresor, ada yang mampet di siklus refrigerasi, dll
sistem kerjanya hampir sama kaya AC yah gan? beda sedikit aja, karena emang sistem dari keduanya ga beda jauh.. sama sama pendingin
ReplyDeleteIya mas, kan sama-sama sistem refrigerasi kompresi uap. Chiller kan juga bagian dari sistem AC yang khusus di siklus refrigerasinya.
DeleteSaya mau bertanya mas.. penyebap terjadinya kondensasi pada setiap Defuser itu pengaruh dari dampak AHU atau Chiller ya mas..?
ReplyDeletekondensasi terjadi karena suhu lebih rendah dari dew point. Jelas keduanya saling berkaitan mas. AHU yang dingin menyebabkan udara terkondensasi sedangkan AHU menjadi dingin karena adanya Chiller.
DeleteJadi langkah apa saja yg harus di lakukan dlm sifat maintenance mas..?
ReplyDeleteBanyak mas Ricat:
Delete1. Cek/Kontrol harian (Tekanan, suhu, flow,)
2. Kebersihan
3. Kondisi pompa (flow, oli, dll)
4. dll
Mas,izin bertanya. cara mengatasi kadar silika yang tinggi pada cooling basin bagaimana ya?
ReplyDeleteMaaf mau tanya mas. Hal apa saja sih yg harus di perhatika ketika ada masalah kondensasi pada isolasi pipa chiler,apakah semata2karna pemasangan isolasi yg kurang baik,atau karna ada faktor lain.
ReplyDeleteMaaf karna saya juga belum nemu jawaban yg pas tentang masalah kondensasi pipa chiler mohon bantuanya mas.
Di bagian mana kondensasinya pak?
DeleteKalau tekanan dan flow normal yang berarti memang masalah isolasinya. Secara prinsip kondesasi terjadi karena udara (yang mengandung uap air) mengalami pendinginan sampai titik embunnya. Nah dengan diisolasi permukaan pipa yang dingin tertutup bahan isolator sehingga udara disekitar pipa tidak mencapai titik embunnya.
Mohon dikoreksi jika ada yang salah dalam penjelasan ini.
Kondensasi di bagian isolasi/pembungkusnya,karna disitu dari AHU sudah sekitar 15th,dan sudah banyak yg kropos,selenoid juga banyak yg rusak, yg mau saya tanyakan, hal2 apa saja yg harus dilakukan dlm menangani kondensasasi itu agar pembungkusnya awat,dan kira2 apakah AHU,fcu,selenoid dan CHILER juga berpengaruh
DeleteWalah 15 tahun, udah mulai banyak masalah kalo udah umur segitu kayaknya, kecuali operasional dan maintenance nya terjaga dengan baik. CMIIW biasanya produk insulasi punya umur yang beda-beda. Namun tetap yang perawatan berkala penting, itu yang bikin awet. Sepengetahuan saya, secara teknis tidak ada pengaruh langsung antara AHU, FCU, Selonoid dan chiller terhadap kondensasi yang terjadi pada insulasi selama tekanan kerja dan flow (baik udara atau air) normal.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteYou can also ask questions from previous customers to ensure that the company you wish to deal with has a good reputation. You can also use sites such as Yelp or Google to search for reviews of different businesses.
ReplyDeleteMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment,STP dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
ReplyDeleteHp:081310849918
om.. pada chiller kompresornya nonstop 24jam engga mati-mati, apakah kuat?
ReplyDeleteSejauh pengalaman saya, kompresor akan mati kalo suhu udah sesuai set point. Kalaupun harus mendinginkan sesuatu dalam jangka waktu yang lama, biasanya digunakan lebib dari satu kompresor yang bekerja secara bergantian
Deleteuntuk mendinginkan suatu fluida yang memiliki selisih temperature di atas 60C sebaiknya menggunakan chiller atau cooling water?
ReplyDelete