oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna
Siklus rankine
adalah sebuah siklus termodinamika yang mengkonversi energi kalor
menjadi kerja (energi gerak) berupa pergerakan piston atau putaran
turbin. Prinsip kerja dari sikus ini pada dasarnya adalah dengan
membuat uap bertekanan dan temperatur tinggi kemudian dialirkan ke
turbin sehingga terjadi kerja. Uap yang keluar dari turbin kemudian
dicairkan lagi sehingga berfasa liquid.
Air dalam fasa liquid
ini
kemudian dipompa lagi ke boiler untuk dijadikan uap lagi. Proses ini
berlangsung terus menerus sehingga putaran turbin juga terjadi secara
kontinu. Siklus ini banyak diterapkan pada pembangkit listrik tenaga
uap (Steam
Power Plant).
Dari penjelasan di atas maka
proses yang terjadi pada siklus rankine adalah penguapan/pendidihan,
ekspansi turbin, kondensasi, dan pemompaan. Setiap proses tersebut
terjadi di masing-masing komponen, yaitu boiler, turbin, kondenser,
dan pompa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihar gambar 1.
Gambar
1. Skema Siklus Rankine
Pada
gambar telihat bahwa dalam siklus rankine terdapat empat komponen
utama yaitu: boiler, turbin,
kondenser, dan pompa. Oleh karena itu dalam siklus ini juga terdapat
empat proses yaitu:
- Titik 1 ke 2 adalah proses pendidihan fluida kerja. Pada proses ini fluda yang berfasa liquid masuk ke dalam boiler untuk mendapatkan kalor sehingga terjadi perubahan fasa menjadi uap bertekanan dan temperatur tinggi.
- Titik 2 ke 3 adalah proses ekspansi turbin. Pada proses ini fluida kerja di titik2 masuk ke turbin sehingga putaran turbin berupa kerja dihasilkan. Fluida kerja yang keluar dari turbin bertekanan dan temperatur lebih rendah. Kerja turbin inilah yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pembangkit listrik.
- Titik 3 ke titik 4 adalah proses kondensasi. Pada proses ini fluida kerja yang keluar dari turbin masih berfasa uap. Oleh karena itu perlu dikondensasikan dengan melepaskan kalor sehingga fasanya berubah menjadi liquid.
- Titik 4 ke 1 adalah proses pompa. Pada proses ini fluida kerja di titik 4 yang sudah liquid dipompakan kembali ke boiler. Kerja eksternal diperlukan agar proses pemompaan berjalan. Setelah dipompa maka tekanan fluida kerja menjadi tinggi.
Proses
yang terjadi pada setiap komponen berlaku hukum kekekaan energi dan
massa. Dalam siklus rankine sederhana ini aliran massa tidak berubah. Aliran energi yang masuk ke dalam sistem rankine terjadi pada boiler
berupa kalor dan pada pompa berupa kerja. Sedangkan energi yang
keluar sistem ini terjadi pada komponen kondenser berupa kalor dan
pada turbin berupa kerja.
Siklus
ini merupakan salah satu siklus mesin kalor, sehingga performansinya
dinyatakan dengan nilai efisiensi, yaitu perbandingan antara kerja
bersih yang dihasikan dan energi kalor yang masuk ke dalam sistem
atau dapat dituliskan sebagai berikut:
Contoh
soal:
Sebuah pembangkit listrik tenaga
uap menggunakan siklus rankine sebagai prinsip dasarnya. Air masuk ke
dalam boiler pada tekanan 5 MPa dan temperatur 80 oC. Uap
yang dihasilkan boiler bertekanan 5 MPa dan temperatur 600 oC.
Uap ini kemudian masuk ke dalam turbin sehingga menghasilkan kerja
sebesar 5 MW. Uap yang keluar dari turbin bertekanan 150 kPa dengan
keadaan saturasi gas. Setelah itu uap dicairkan melalui kondenser
sehingga temperaturnya 70 oC.
Tentukan:
- Berapa laju aliran massa fluida kerja?
- Berapa energi kalor yang dibutuhkan pada boiler?
- Berapa energi kalor yang buang oleh kondenser?
- Berapa kerja yang butuhkan oleh pompa?
- Berapa efisiensi dari mesin ini?
Solusi:
Keyword: Power plant, siklus rankine, efisiensi, pembangkit listrik tenaga uap
No comments:
Post a Comment