Energi
matahari merupakan salah satu energy terbarukan yang dapat dikatakan paling
banyak di bumi. Namun seperti halnya energy terbarukan lainnya, energi ini
bersifat fluktuatif. Karena adanya rotasi bumi pada porosnya maka energi matahari
hanya tersedia di lokasi tertentu hanya pada saat pagi hingga sore. Namun, di
malam hari lokasi tersebut tidak mendapatkan energi matahari secara langsung. Dalam
bidang energi matahari ada beberapa istilah penting untuk menunjukkan parameter
penting, anatara lain:
Air mass (m): Rasio massa atmosfer yang dilalui
pancaran radiasi dengan massa atmosfer yang dilalui radiasi jika matahari
berada di zenith (tepat di atas). Dengan definisi ini maka pada elevasi 0 m dpl
dan matahari tepat di atas, nilai m adalah 1. Jika sudut zenith 60o,
maka nilai m adalah 2. Untuk pendekatan pada sudut zenith 0o-70o
dapat digunkan persmaan di bawah ini :
Beam radiation
(pancaran radiasi):
Radiasi matahari yang diterima pada permukaan dari matahari tanpa hamburan oleh
atmosfer.
Diffuse radiation
(Radiasi difusi):
Radiasi matahari yang diterima pada permukaan setelah terhambur oleh atmosfer.
Total solar radiation
(Radiasi total matahari):
Jumlah total dari beam radiation and diffuse radiation pada permukaan.
Irradiance (Intensitas
radiasi): laju
energi radiasi per satu satuan luas sebuah permukaan. Biasanya variable ini
disimbolkan dengan G.
Irradiation atau
Radiant exposure:
Energi radiasi yang datang per satuan luas sebuah permukaan, dapat dihitung
dengan cara mengintegralkan Intensitas radiasi pada waktu tertentu. Khusus
untuk radiasi matahari sering kali digunakan istilah Insolation (Insolasi).
Untuk insolasi dalam satu hari biasanya disimbolkan dengan H. Sedangkan untuk periode yang lain (biasanya 1 jam) digunakan symbol
I.
membantu sekali infonya kak
ReplyDeletesindo inter