Bagaimana cara mengukur arus listrik bolak balik atau pulsa?

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna

Arus listrik berbeda dengan dengan tegangan listrik. Tegangan listrik bolak-balik atau pulsa dapat dengan mudah diukur dengan menggunakan osiloskop. Akan tetapi, kita tidak bisa secara langsung mengukur arus bolak-balik dengan osiloskop. Beberapa produsen osiloskop menjual current probe untuk mengukur arus dengan osiloskop. Akan tetapi harga current probe tidak murah alias mahal. Lalu bagaimana solusinya?

Sebenarnya masalah ini pernah saya alami pada saat saya ingin mengukur arus dalam bentuk pulsa. Masalah ini dapat diselesaikan dengan harga yang cukup murah atau dapat dikatakan sangat murah, yaitu dengan menggunakan resistor yang hambatannya sudah diketahui. Resistor ini dapat kita pasangkan secara seri pada rangkaian yang ingin kita ukur arusnya. Karena arus pada rangkaian seri adalah sama maka arus yang lewat resistor pun sama. Ketika resistor dialiri arus listrik maka timbullah tegangan listrik antara dua kaki resistor. Berdasarkan hukum Ohm, Arus listrik yang lewat pada sebuah resistor adalah tegangan dibagi dengan hambatannya atau dapat ditulis I=V/R. Karena hambatan sudah diketahui, maka dengan mengukur tegangan pada resistor, arus listrik yang lewat resistor dapat dengan mudah dihitung.

Dengan metode ini, ada beberapa hal yang mesti diperhatkan. Pada saat arus listrik melewati resistor, maka ada daya panas yang dihasilkan sehingga temperatur resistor menjadi naik. Umumnya hambatan sebuah resistor bergantung pada temperatur, sehingga jika kita tidak memperhatikan ini maka hasil pengukuran arus kita menjadi kurang akurat. Di samping itu resistor memiliki daya maksimum, jika daya melebihi yang nilai tersebut, resistor akan rusak dan terbakar. Oleh karena itu pemilihan resistor sangat mempengaruhi pengukuran ini. 

No comments:

Post a Comment