Perbedaan deep cycle dan shallow cycle battery

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna

Berdasarkan cyclenya, baterai dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu deep cycle battery dan shallow cycle battery. Apa perbedaan dari kedua baterai tersebut? Sebelum kita bahas perbedaan keduanya, kita perlu mengerti dulu apa itu battery cycle.

Battery cycle dikenal juga discharge dan recharge. Discharge itu saat kita gunakan baterai untuk keperlauan kita sedangkan recharge itu mengisi kembali energi listrik ke baterai menggunakan charger. Persentase banyaknya energi dalam baterai yang terpakai (discharge) dinamakan DoD (Depth of Discharge). Setelah paham ini  mari kita bahas satu per satu mengenai deep cycle dan shallow cycle battery

Shallow cycle

Baterai jenis ini adalah baterai yang dirancang agar minimum DoDnya diatas 50%. Kalau kita gunakan lebih dari 50%nya maka baterai akan rusak atau cepat rusak. Contoh baterai jenis ini adalah baterai yang digunakan pada kendaraan bermotor (bukan mobil listrik). Fungsi utama baterai pada kendaraan bermotor adalah untuk menstarter mesin. Begitu mesin sudah sudah berputar maka sumber listrik bukan dari baterai lagi melainkan dari alternator. Kemudian alternator akan menyuplai listrik untuk keperluan mobil termasuk mencharge baterai kembali. Inilah yang dinamakan dengan shallow cycle battery

 

Deep cycle

Mari kita ambil contoh HP kita. Setelah kita charge penuh (100%) baterai hp kita, maka kita bisa gunakan hingga benar-benar habis (0%). Kemudian kita charge kembali dan begitu seterusnya tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Nah inilah yang dinamakan deep cycle battery. Baterai jenis ini dibutuhkan juga untuk sistem off grid solar panel.

 

Oleh karena itu, saat kita memilih baterai untuk keperluan kita, maka jenis baterai perlu kita perhitungkan mengingat harga baterai tidaklah murah. 

 

Keyword: Battery, baterai, deep cycle, shallow cycle, perbrdaan

No comments:

Post a Comment