Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna
Baterai adalah salah satu perangkat penyimpan energi listrik.
Saat ini penggunaan baterai dapat ditemui di berbagai bidang, dari mainan
anak-anak, telepon genggam, mobil listrik, dan juga sistem solar panel. Baterai
setidaknya dapat dikelompokkan menjad dua yaitu baterai primer dan baterai
sekunder. Baterai primer adalah baterai yang tidak dapat direcharge. Artinya
begitu energi listrik di dalam baterai habis terpakai maka baterai tersebut
tidak dapat digunakan sebagai penyimpan energi listrik kembali. Baterai
sekunder adalah baterai yang dapat di recharge kembali. Pemakaian baterai harus
disesuaikan dengan aplikasinya, oleh karena itu saat mendesain suatu sistem
yang menggunakan baterai perlu diperhatikan beberapa spesifikasi penting dari
sebuh baterai.
Tegangan (Voltage)
Tegangan baterai ditunjukkan dengan satuan Volt (V). Hal ini
menunjukkan beda potensial listrik antara kedua kutub baterai dalam kondisi
normal.
Kapasitas
Kapasitas baterai menunjukkan banyaknya energi listrik yang
dapat disimpan dalam baterai tersebut. Kapasitas baterai biasanya ditunjukkan
dengan satuan Wh, kWh, Ah, atau mAH. Sebagai contoh baterai yang memiliki
kapasitas 100 Ah berarti dapat digunakan untuk mengalirkan arus sebesar 100 A
selama jam. Hal ini dapat juga diartikan bahwa baterai dapat digunakan untuk
mengalirkan arus sebesar 50 A selama 2 jam, atau 10 A selama 10 jam, dst.
Jika dikalikan antara Ah dengan tegangan maka dihasilkan Wh.
Sebagai contoh baterai yang memiliki spesifikasi 12 V, 100 Ah maka baterai ini
memiliki kapasitas sebesar 1200 Wh atau 1.2 kWh.
Hambatan dalam (Internal
resistance)
Hambatan dalam adalah hambatan listrik yang dimiliki oleh
baterai. Dalam rangkain listrik biasanya baterai dimodelkan sebagai sebuah
sumber tegangan DC dan hambatan dalam satu simbol.
State of Charge (SOC)
SOC adalah keadaan yang menunjukkan seberapa banyak energi
yang tersimpan dalam baterai. Berbeda dengan kapasitas yang menunjukkan
banyaknya energi listrik maximum yang dapat disimpan, SOC menujukkan keadaan
pada saat tertentu. Misalnya SOC suatu baterai saat ini adalah 50% sedangkan
kapasitasnya dalah 100 Ah, hal ini berarti dalam baterai terseut saat ini
menyimpan energi sebesar 50 Ah.
Depth of Discharge
(DoD)
DoD menunjukkan persentase dari kapasitas baterai yang sudah
dipakai. Misal DoD sebuah baterai yang memiliki kapasitas 100 Ah adalah 80%
maka baterai ini sudah dipakai sebesar 80 Ah atau dengan kata lain masih
tersedia 20 Ah. Perlu diketahui bahwa tidak semua baterai dapat dipakai dengan
baik hingga energinya habis (SOC 0%). Baterai yang dapat digunakan hingga
DoDnya 80% dapat dikatakan sebagai deep cycle batterai
No comments:
Post a Comment