Angin Darat dan Angin Laut

Energi angin merupakan salah satu energi terbarukan (renewable energy) yang dapat diterapkan untuk menghasilkan listrik. Prinsip dasarnya adalah dengan menggunakan turbin angin (wind turbine) yang dapat berputar ketika ada angin yang melewati turbin tersebut. Putaran turbin ini dapat disambungkan secara mekanik dengan generator listrik sehingga menghasilkan listrik.

Investasi penerapan pembangkit listrik tenaga angin dapat dibilang tidak murah. Oleh karena perlu dicari lokasi yang memang memiliki potensi angin yang cukup besar. Di daerah pesisir laut terdapat angin yang berhembus dari daratan ke laut pada malam hari, hal ini disebut dengan angin darat. Sebaliknya pada siang hari terdapat angin yang berhembus dari laut ke darat, hal ini disebut dengan angin laut

Bagaimana terjadinya angin darat dan angin laut?


Ilustrasi angin darat dan angin laut (sumber:https://ilmudasar.id/)


Secara tidak langsung angin darat dan angin laut disebabkan oleh radiasi panas matahari. Lautan memiliki massa termal (kapasitas termal) yang lebih besar dibandingkan dengan daratan. Hal ini kareana lautan sebagian besar terdiri dari air yang memiliki kalor jenis yang besar. Sesuatu yang memiliki masssa termal lebih besar akan lebih sulit berubah temperaturnya.

Pada siang hari daratan dan lautan sama-sama menerima radiasi matahari. Namun temperatur di darat lebih cepat naik dibandingkan dengan dilautan. Pada saat temperatur di darat lebih tinggi maka molekul udaranya akan bergerak ke atas karena adanya konveksi alami, yaitu pergerakan molekul fluida karena gaya apung (archimides). Udara yang memiliki temperatur lebih tinggi volume molekulnya menjadi lebih besar dibandingkan dengan udara yang temperaturnya lebih rendah. Saat volumenya membesar maka massa jenisnya menjadi lebih ringan. Akibatnya terjadilah aliran alami dari bawah ke atas. Ruang kosong yang tingggal udara panas ini akan diisi oleh molekul udara yang lebih dingin, yaitu udara dari lautan. Oleh karenanya pada siang hari terjadilah angin laut.

Sebaliknya, pada malam hari baik daratan dan lautan tidak mengalami paparan radiasi matahari, sehingga terjadilah pendinginan. Pada saat pendinginan ini, temperatur pada daratan lebih cepat turun dibandingkan lautan. Akibatnya temperatur di laut lebih tinggi dibandingkan di darat. Fenomena yang sama terjadi, yaitu konveksi alami di lautan dan menyebabkan aliran udara dari darat ke laut atau yang disebut dengan angin darat.

(Tri Ayodha Ajiwiguna)

Keyword: Energi angin, energi terbarukan, renewable energy, angin darat, angin laut

No comments:

Post a Comment