Energi angin merupakan salah satu energi
terbarukan (renewable energy) yang dapat diterapkan untuk menghasilkan listrik.
Prinsip dasarnya adalah dengan menggunakan turbin angin (wind turbine) yang dapat
berputar ketika ada angin yang melewati turbin tersebut. Putaran turbin ini
dapat disambungkan secara mekanik dengan generator listrik sehingga
menghasilkan listrik.
Investasi penerapan pembangkit listrik tenaga
angin dapat dibilang tidak murah. Oleh karena perlu dicari lokasi yang memang
memiliki potensi angin yang cukup besar. Di daerah pesisir laut terdapat angin
yang berhembus dari daratan ke laut pada malam hari, hal ini disebut dengan
angin darat. Sebaliknya pada siang hari terdapat angin yang berhembus dari laut
ke darat, hal ini disebut dengan angin laut
Bagaimana terjadinya angin darat dan angin
laut?
Secara tidak langsung angin darat dan angin
laut disebabkan oleh radiasi panas matahari. Lautan memiliki massa termal
(kapasitas termal) yang lebih besar dibandingkan dengan daratan. Hal ini
kareana lautan sebagian besar terdiri dari air yang memiliki kalor jenis yang
besar. Sesuatu yang memiliki masssa termal lebih besar akan lebih sulit berubah
temperaturnya.
Pada siang hari daratan dan lautan sama-sama
menerima radiasi matahari. Namun temperatur di darat lebih cepat naik
dibandingkan dengan dilautan. Pada saat temperatur di darat lebih tinggi maka
molekul udaranya akan bergerak ke atas karena adanya konveksi alami, yaitu
pergerakan molekul fluida karena gaya apung (archimides). Udara yang memiliki temperatur
lebih tinggi volume molekulnya menjadi lebih besar dibandingkan dengan udara
yang temperaturnya lebih rendah. Saat volumenya membesar maka massa jenisnya
menjadi lebih ringan. Akibatnya terjadilah aliran alami dari bawah ke atas.
Ruang kosong yang tingggal udara panas ini akan diisi oleh molekul udara yang
lebih dingin, yaitu udara dari lautan. Oleh karenanya pada siang hari
terjadilah angin laut.
Sebaliknya, pada malam hari baik daratan dan
lautan tidak mengalami paparan radiasi matahari, sehingga terjadilah
pendinginan. Pada saat pendinginan ini, temperatur pada daratan lebih cepat
turun dibandingkan lautan. Akibatnya temperatur di laut lebih tinggi
dibandingkan di darat. Fenomena yang sama terjadi, yaitu konveksi alami di
lautan dan menyebabkan aliran udara dari darat ke laut atau yang disebut dengan
angin darat.
(Tri Ayodha Ajiwiguna)
Keyword: Energi angin, energi terbarukan, renewable energy, angin darat, angin laut
No comments:
Post a Comment