Kalor

Heat dalam bahasa inggris sering diterjemahkan menjadi “panas”. Sebenarnya kata “panas” kurang tepat dalam menerjemahkannya. “Panas” lebih tepat untuk menerjemahkan hot karena panas adalah kata sifat. Sedangkan untuk menerjemahkan kata heat lebih baik menggunakan kata kalor. Kalor (heat) adalah sebuah besaran energi yang berkaitan dengan temperatur. Sebagai contoh: jika ingin memanaskan air, maka dibutuhkan energi dalam bentuk kalor. Kalor memiliki satuan yang sama dengan enegri yaitu Joule.

Setiap zat memiliki karakteristik yang berbeda berkaitan dengan energi kalor. Maksudnya adalah untuk menaikkan temperatur suatu zat dibutuhkan jumlah kalor yang berbeda untuk zat yang berbeda. Sebagai contoh untuk menaikkan temperatur air dari temperatur tertentu ke temperatur lain dibutuhkan sejumlah kalor. Namun untuk menaikkan temperatur yang sama pada kayu dibutuhkan jumlah kalor yang berbeda. Besaran yang menentukan ini disebut dengan kalor jenis (specific heat) yang memiliki satuan J/(kg K). Untuk menentukan berapa jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur digunakan persamaan sebagai berikut:

Kalor yang dibahas ini adalah kalor  sensibel yaitu kalor yang menyebabkan kenaikan temperatur.Kapasitas kalor (heat capacity) yang dilambangkan dengan  merupakan perkalian antara massa dengan kalor jenisnya,


sehingga kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur benda dapat dituliskan:

Selain kalor sensibel, ada yang dinamakan kalor laten yaitu kalor yang tidak meyebabkan perubahan temperature. Contohnya adalah jika kita memanaskan air yang sudah mendidih pada tekanan atmosfer 1 atm maka temperaturnya akan tetap 100 oC. Hal ini dikarenakan air pada keadaan tersebut sudah dalam keadaan saturasi, artinya kalor yang diterima oleh air tidak dapat menaikkan temperaturnya namun digunakan untuk mengubah fasanya dari cair ke gas (uap). Begitu pula yang terjadi pada saat es diletakkan ditempat yang memiliki temperatur ruang. Es yang bertemperatur 0 oC tidak langsung naik temperaturnya melainkan es akan mencair tanpa adanya kenaikan temperaturnya. Inilah yang dinamakan kalor laten. Begitu semua es telah berubah fasa menjadi cair barulah temperaturnya naik. Pada saat ada kenaikan temperatur maka disebut kalor sensibel.

Besarnya kalor laten dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini:


(Tri Ayodha Ajiwiguna)

No comments:

Post a Comment