Pendingin elektronik

Perangkat elektronik memiliki batas temperatur agar dapat bekerja dengan baik. Seandainya perangkat elektronik beroperasi dengan temperatur yang melebihi batas maksimum maka banyak hal yang mungkin terjadi seperti gagalnya fungsi atau bahkan rusaknya perangkat elektronik tersebut. Selain itu temperatur juga mempengaruhi umur dari sebuah perangkat eleltronik
Perangkat elektronik terdiri dari chip-chip yang memilki masing-masing fungsi sehingga perangkat tersebut dapat bekerja sebagaimana mestinya. Di dalam chip tersebut terdapat banyak junction komponen semikonduktor seperti transistor. Sumber panas dari sebuah perangkat elektronik adalah karena adanya arus listrik pada saat beroperasi, pada aat arus listrik melewati junction panas dihasilkan di junction tersebut.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh US air force, kegagalan perangkat elektronik yang sebabkan oleh temperatur menempati peran yang tertinggi yaitu 55%. Oleh karena itu thermal management pada alat elektronik merupakan hal yang tidak bisa diabaikan.





Perkembangan teknologi elektronik dapat dikatakan sangat pesat. Terlebih setelah dimulainya teknologi semikonduktor. Jika melihat sejarah perkembangan teknologi elektronik, pada tahun 1965 satu buah transistor berharga lebih dari 1 dolar, sepuluh tahun kemudian harganya turun drastic menjadi kurang dari 1 sen. Hal ini dikarenakan hampir 100 ribu buah transistor dalam satu chip dan hal ini terus berkembang sampai saat ini.
Pendingin elektronik disesuaikan dengan karakteristik perangkat elektroniknya. Pendingin tersebut dapat berupa heat sink, cooling fan, cairan pendingin (liquid pendingin) dan lain-lain. Adapun tingkatan desain pendingin dari pendingin elektronik anatara lain:
  • Device level, mendinginkan chips electronics
  • Board level, didesain untuk mendinginkan bioard yang terdapat sejumlah chips
  • System level, pendingin yang didesain untuk satu kesatuan alat elektronik

    (Tri Ayodha Ajiwiguna)


 

No comments:

Post a Comment