Solar Still adalah salah satu perangkat yang memanfaatkan
energi matahari untuk penyulingan air laut. Seperti yang kita ketahui bahwa air
laut mengandung mineral garam sehingga rasanya asin dan tidak dapat digunakan
untuk berbagai macam keperluan manusia seperti minum, mencuci, irigasi, dan
lain-lain. Penyulingan (distilasi) air laut membutuhkan energi kalor untuk
menguapkan air laut. Uap air yang dihasilkan adalah air murni (tanpa kandungan
garam) yang berwujud uap. Jika uap ini diembunkan (kondensasi), maka
didapatkanlah air tawar.
Gambar dibawah ini adalah skematik dari Solar Still. Perangkat
ini terdiri dari atap berupa kaca sehingga memungkinakan radiasi matahari masuk
ke dalam ruang perangkat. Radiasi matahari ini akan diserap oleh air asin (air
laut) yang berada di bawah. Karena menerima radiasi termal dari matahari, maka
temperatur air asin ini meningkat dan terjadilah penguapan. Uap air yang
dihasilkan ini, akan bergerak ke atas hingga menyentuh permukaan dalam kaca.
Temperatur kaca lebih rendah dibandingkan uap air yang dihasilkan dari
penguapan air laut. Akibatnya terjadi pendinginan dari uap air ini sehingga
terjadi pegembunan di permukaan kaca. Kaca in dirancang memiliki kemiringan
tertentu sehingga embun air yang menempel di permukaan dalam kaca dapat bergerak
turun karena gravitasi sepanjang kaca. Akhirnya embun air ini sampai ke ujung
bawah kaca dan dikumpukna di sebuah wadah. Air dalam wadah inilah menjadi
tempat air tawar yang diproduksi oleh sistem ini.
Perangkat ini dapat sangat bermanfaat untuk diterapkan di
pulau-pulau kecil di mana sumber air tawarnya sangat terbatas. Solar still
jenis ini pertama kali dibangun dengan kapasitas besar pada tahun 1872 oleh
seorang insinyur berkebangsaan Swedia bernama Charles Wilson. Fasilitas ini
dibangun di bagian utara Chile. Di saat musim panas, perangkat solar still ini
dapat menghasilkan sekitar 4.9 kg air per hari untuk setiap meter perseginya.
Fasilitas ini dibangun dengan total luas kaca 4450 m2 dan dapat menghasilkan 22.7 m3 air
tawar setiap harinya. Sayangnya, fasiliats ini sudah tidak beroperasi sejak
1912.
(Tri Ayodha Ajiwiguna)
No comments:
Post a Comment