Kenapa lampu LED lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar?

LED atau light emitting diode sebenarnya adalah sebuah dioda yang terdiri dari dua jenis tipe semikonduktor, yaitu semikonduktor tipe p dan tipe n dan terdapat junction di antaranya. Arus listrik dapat mengalir dengan mudah jika kutub positif sumber tegangan searah disambungkan ke semikonduktor tipe p dan kutub negative ke semikonduktor tipe n. Akibatnya mayoritas pembawa muatan di semikonduktor tipe p (hole) dan tipe n (elektron) terdorong kearah junction. Nah di junction inilah terjadi rekombinasi antara hole dan elektron. Bedanya dioda biasa dengan LED adalah saat rekombinasi ini. Di LED, fenomena rekombinasi disertai dengan pelepasan kalor dan cahaya. Itulah mengapa LED mengeluarkan cahaya dan juga menjadi panas saat dinyalakan. Energi dalam bentuk cahaya ini jauh lebih besar dibandingkan dengan energi kalornya. Inilah yang menyebabkan lampu LED menjadi hemat energi, yaitu sebagian besar energi listrik yang dicatu akan dikonversikan mejadi cahaya.


LED (sumber gambar: https://www.rohm.com/)

Bagaimana dengan dengan lampu pijar?

Lampu pijar sebenarnya hanyalah sebuah kawat filament wolfram. Kawat ini jika dialiri arus litrik maka suhunya akan naik drastis. Pada suhu tertentu (yang sangat tinggi), wolfram akan memancarkan radiasi berupa cahaya tampak. Artinya apa? Prinsip lampu pijar adalah dengan cara membuat filamen wolfram memiliki suhu yang sangat tinggi. Ini juga berarti energi yang dibutuhkan juga sangat tinggi. Karena prinisp inilah lampu pijar memiliki efisiensi yang sangat rendah. Hal ini dikarenakan hanya sebagian besar energi listrik dkonversikan menjadi energi kalor (panas), dan sebagian kecil energi listrik yang dikonversikan menjadi energi cahaya. Bahasa kasarnya adalah cahaya dari lampu pijar adalah efek samping dari pemanasan kawat wolfram.



Lampu pijar: sumber gambar (Wikipedia)

(Tri Ayodha Ajiwiguna)

No comments:

Post a Comment