Pengenalan Pendingin Evaporatif

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna

Pendinginan evaporatif adalah fenomena turunnya temperatur saat terjadi evaporasi, yaitu perubahan fasa dari cair menjadi gas (uap). Fenomena ini dipengaruhi oleh kelembaban lingkungan. Di daerah yang tingkat kelembabannya tinggi maka proses evaporasi menjadi lebih sulit sehingga penurunan tempeatur juga semakin kecil. Oleh karenanya sistem yang menggunakan prinsip ini akan lebih cocok di daerah yang kering.

Pengkondisian udara dengan menggunakan prinsip pendinginan evaporatif menjadi pilihan yang cukup baik jika tingkat kelembaban lingkungan rendah. Dibandingkan dengan sistem pendingin lain, pendinginan evaporatif memiliki kelebihan pada nilai kinerjanya yang lebih besar. Di sisi lain, konsumsi energi terbesar bangunan komersial adalah pada sektor tata udara, khususnya pendinginan udara. Pemanfaatan sistem pendingin evaporatif menjadi salah satu alternatif untuk penghematan energi tanpa harus mengurangi kenyamanan termal.

Secara umum sistem pendingin evaporatif dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu langsung dan tidak lanngsung. Prinsip pendinginan evaporatif langsung ditunjukkan gambar 1. Udara yang hangat dilewatkan ke bahan berpori yang mengandung air (basah) sehingga proses evapoarasi terjadi. Setelah melewati bahan berpori ini, udara menjadi lebih dingin kemudian dialirakan ke objek. Selain menghasilkan efek pendinginan, sistem ini juga mengakibatkan naiknya kelembaban udara.


Gambar 1. Pendinginan evaporatif langsung

Gambar 2 menunjukkan skema pendinginan vaporatif tidak langsung. Bahan berpori yang basah melapisi bagian saluran udara sehingga saat terjadi pendinginan evaporatif dinding saluran mengalami pendinginan. Saat udara yang hangat dialirkan melalui saluran tersebut maka pendinginan udara juga terjadi. Selanjutnya, udara dingin ini dialirkan ke objek. Sistem ini tidak mengakibatkan kenaikan jumlah uap air dalam udara.


Gambar 2. Pendinginan evaporatif tidak langsung

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Keyword: Pendingin evaporatif, konservasi energi sistem tata udara, HVAC

1 comment: