Mengapa ruangan ber-AC udaranya kering?



Udara terdiri dari berbagai macam gas, seperti nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain. Uap air, yaitu H2O dalam bentuk gas, juga terkandung dalam udara. Uap inilah yang mempengaruhi kelembaban udara. Semakin banyak uap air yang terkandung dalam udara maka semakin lembab kondisi udara tersebut. Begtitu pula sebaliknya, udara akan kering jika tidak ada atau hanya sedikit uap air yang terkandung.

Setidaknya terdapat dua jenis kelemababan yang sering digunakan untuk menunjukkan seberapa lembab suatu udara, yaitu kelembaban relatif dan kelembaban spesifik. Untuk yang pertama, kelembaban relatif, digunakan satuan persen %.  Kelembaban relatif didefinisiksan sebagai rasio tekanan parsial dari uap air didalam campuran udara-uap air terhadap tekanan uap air jenih pada temperartur tertentu. Sedangkan kelembaban spesifik menggunakan satuan gram/kg. kelembaban spesifik didefinisikan sebagai rasio massa dari uap air terhadap udara kering.

Kelembaban udara pada ruangan ber-AC umumnya lebih rendah dari pada udara tanpa AC, kenapa?

Pada dasarnya AC berfungsi mendinginkan udara, untuk lebih spesfiknya di bagian evaporator AC (bagian indoor). Udara dialirkan melalui evaporator sehingga mengalami pendinginan. Udara yang dialirkan ini memiliki kandungan uap air. Udara akan menuju titik embun jika terus didinginkan. Titik embun adalah kondisi dimana udara tidak dapat menampung uap air, sehingga uap air mengembun menjadi tetesan air. Pada evaporator ini udara mengalami pengembunan, oleh karenanya sering kali kita lihat ada kondensat (air) dialirkan melalui saluran (selang) dari bagian indoor AC. Setelah melewati evaporator, udara dingin ini dialirakan kembali keruangan. Ini artinya terjadi pengurangan jumlah uap air yang ada diudara pada saat melewati evaporator, akibatnya udara menjadi lebih kering.

Korsleting dan pencegahannya



Sering kali kebakaran pada rumah penduduk disebabkan oleh korsleting atau arus pendek.  Apa sih sebenarnya korsleting itu?

Korsleting atau arus pendek dalam bahasa teknik disebut dengan istilah short circuit. Pada keadaan normal, arus listrik mengalir dari sumber melalui kabel ke beban (contoh: lampu). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

Gambar (a) Keadaan normal, (b) keadaan korslet


Untuk menghindari terjadinya kebakaran yang diakibatkan korsleting, maka begitu terjadi korsleting , rangkaian harus terpuutus sehingga panas atau percikan apa berlebih tidak terjadi. Untuk hal tersebut dapat menggunakan sikring atau MCB.

Sikering atau fuse, sebenarnya hanyalah sebuah kawat tipis penghantar. Kawat tipis ini akan rusak atau putus jika terlewati arus dengan batas tertentu. Contohnya sikering 6 ampere, ini maksudnya kawat tipis ini akan putus jika arus yang mengalir lebih dari 6 A. Sikering harus dipasankan secara seri pada rangkaian listrik. Begitu terjadi korsleting maka sikering akan putus. Selanjutnya kita perlu memperabaiki  korsletingnya. Setelah memastikan semua sudah beres, kita tinggal mengganti sikering tersebut.

Solusi kedua adalah dengan MCB atau miniature circuit breaker. pada dasarnya tujuan dari MCB ini adalah sama, yaitu memutus aliran listrik begitu ada arus berlebih. MCB ini lebih mirip dengan saklar, dimana saklar ini akan secara otomatis memutuskan/mamatikan aliran listrik pada saat terjadi arus berlebih. Keuntungan menggunakan MCB ini adalah kita tidak perlu mengganti MCB jika terjadi korsleting. Namun kita cukup menyambubkan lagi setelah memastikan listrik kita aman.
 


Baterai dan spesikasinya

Baterai merupakan salah satu alat/perangkat penyimpan energi. Pada dasarnya pada baterai terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik. Ada banyak jenis baterai, contohnya AA dan AAA yang digunakan untuk keperluan daya kecil seperti lampu senter atau remote control. Untuk daya yang lebih besar biasanya digunakan baterai yang biasa disebut aki (akumulator). 

Pada baterai biasanya tertulis beberapa spesifikasi yang perlu diperhatikan seperti tegangan (V) dan kapasitas (Ah).

1.       V atau Tegangan merupakan beda potensial antara dua kutub yang ada pada baterai. Satuan dari tegangan ini adalah Volt. Informasi tegangan ini sangat penting untuk memilih baterai yang sesuai dengan keperluan.

2.       A.h merupakan singkatan dari Ampere Hour. A.h menunjukkan seberapa besar kapasitas (energi) yang disimpan oleh baterai. Kapasitas ini menunjukkan banyaknya muatan yang dapat dihantarkan oleh baterai. Ampere Hour, sesuai dengan namanya merupakan hasil kali dari arus (I) dan waktu (T).  Seperti yang diketahui bahwa arus adalah banyaknya muatan yang mengalir setiap satu satua waktu, atau dapat ditulis I=q/t. Apabila arus dikalikan waktu maka akan menunjukkan berapa jumlah muatan yang disimpan.

Kapasitas baterai biasanya dituliskan dari hasil perkalian dari 20 jam (hour). Maksud dari hal ini adalah bahwa baterai yang dalam kondisi baru dapat menyediakan arus secara konstan pada temperatur 20 oC. Contohnya jika ada baterai yang memiliki kapasitas 7 Ah, ini berarti baterai ini sanggup menyuplai 0.35 A (350 mA) secara konstan selama 20 jam.



 Sumber gambar: wikipedia

Terdapat dua jenis baterai berdasarkan pemakaiannya, yaitu baterai primer (primary battery) dan baterai sekunder (secondary baterai). Perbedaannya adalah baterai primer hanya dapat digunakan sekali pakai, dengan kata lain begitu baterai ini soak maka tidak dapat di charge kembali. Sedangkan baterai sekunder dapat dicharge kembali.