Pages - Menu

Konveksi paksa internal: Menentukan koefisien konveksi kalor

Kali ini kita akan membahas bagaimana cara menentukan koefisien konveksi kalor pada kasus konveksi paksa internal. Untuk menentukan koefisien konveksi ini, hal yang pertama harus diperhatikan adalah:

1. Apakah alirannya turbulen atau laminar?

2. Apakah masih entrance region atau sudah fully developed region

Untuk aliran laminar dan pada entrance region, maka kita bisa gunakan persamaan ini


Sedangkan untuk aliran laminar pada fully developed region, maka kita dapat merujuk ke tabel berikut:

Tabel cara menghitung koefisien konveksi paksa internal pada aliran laminar (researchgate.net)



Untuk aliran turbulen, jarak entry lengthnya sangat pendek yaitu sepuluh kali diameternya, sehingga dapat diasumsikan bahwa Bilangan Nusselt berikut dapat digunakan untuk seluruh permukan pipa.


Seperti biasa, untuk lebih jelasnya mari kita kerjakan contoh soal berikut:

Sejenis oli bersuhu 20 oC mengalir di dalam sebuah pipa berdiameter 30 cm sepanjang 200 m dengan kecepatan 2 m/s. Sifat oli diasumsikan seperti di bawah ini:



Pipa tersebut terendam di air dingin ber-es dimana pada suhu permukaan pipa adalah 0 oC. Dengan mengasumsikan bahwa hambatan panas dinding pipa dapat diabaikan, tentukan:

a. Temperatur oli saat meninggalkan pipa

b. Laju aliran kalor

Jawaban

(Tri Ayodha Ajiwiguna)

No comments:

Post a Comment