Renewable Energi: Energi Air (Hydro Energy)

Penulis: Tri Ayodha Ajiwiguna
Afiliasi: Instrumenation and Energy Engineering Expertise Group, Telkom University
Siklus hidrologi memungkinkan aliran air terjadi dari dataran tinggi menuju laut melalui sungai dan saluran air lainnya. Air yang berada di lautan atau daratan akan mengalami evaporasi akibat radiasi kalor dari matahari. Uap air hasil evaporasi tertangkap oleh awan dan terbawa ke tempat lain termasuk ke daratan tinggi dan pegunungan. Pada saat awan sudah jenuh maka air yang terkandungnya akan kembali ke bumi sebagai hujan. Air hasil hujan yang berada di dataran tinggi akan mengalir kembali ke tempat yang rendah melalui sungai, danau dan akhirnya ke laut lagi. Aliran air ini dapat digunakan untuk memutar turbin yang berada di pembangkit listrik. Energi yang dihasilkan dari proses ini dinamakan hydropower.


Siklus Hidrologi
Untuk mengoptimalkan energi yang dimiliki oleh aliran air, maka penggunaan bendungan diperlukan. Satu atau lebih bukaan dari bendungan akan digunakan untuk mengatur aliran air. Energi kinetik dari air pada bukaan inilah yang digunakan untuk memutar turbin. Terlihat seperti gambar dibawah.

Skema sederhana pembangkit listrik tenaga air (Hydro Power)

Ketika putaran turbin dihubungkan dengan generator maka listrik akan dihasilkan. Biasanya listrik yang dihasilkan perlu dinaikkan tegangannya degan menggunakan transformator sebelum distribusi.

PLTA dapat diklasifikasikan berdasarkan daya listrik yang dihasilkannya, yaitu:
-          PLTA besar (Large Hydropower)memiliki kapasitas lebih besar dari 10 MW
-          PLTA kecil (Small Hydropower) memiliki kapastias 100 kW sampai dengan 10 MW
-          Mikrohidro (Micro Hydropower) memiliki kapasitas 5 kW sanpai dengan 100 kW
-          Picohidro (Pico hydropower) memiliki kapasitas kurang dari 5 kW

Keyword: PLTA, Hydropower, Renewable Energy, Energi Terbarukan