Temperatur

Panas atau dingin adalah ukuran kualitatif yang sangat relatif. Air mendidih merupakan zat yang panas jika dibandingkan dengan sebuah es batu. Namun, air yang mendidih merupakan suatu hal dingin jika dibandingkan dengan api biru. Agar panas atau dingin sebuah objek dapat ditentukan secara kuantitatif maka dibutuhkan sebuah besaran yang dinamakan temperatur (Suhu).

Temperatur dapat didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang menunjukkan seberapa panas atau dingin sebuah benda/objek. Dengan adanya besaran temperatur maka panas atau dingin dapat ditentukan dengan mudah. Sebagai contoh: jika ada tiga buah objek yaitu api bertemperatur 300 oC, air bertemperatur 100 oC, dan es batu bertemperatur 0 oC. Manakah yang paling panas? Dengan adanya besaran temperatur maka dapat dengan mudah dikatakan bahwa api biru adalah yang paling panas.


Gambar 1. Sensor Temperatur

Temperatur dapat dinyatakan dalam beberapa satuan. Setidaknya ada empat macam satuan temperature yang dikenal luas yaitu: Kelvin, Celsius, Reaumur, dan Fahrenheit. Kelvin adalah satuan temperatur absolut dan merupakan satuan internasional dari temperatur. Satuan Kelvin dapat langsung dihubungkan dengan tingkat energi molekul zat. Celsius adalah satuan yang paling banyak digunakan karena disesuaikan dengan air membeku dan mendidih sehingga mudah dibayangkan fisisnya. Pada tekanan 1 atm, air akan membeku di temperature 0 oC dan mendidih pada temperature 100 oC. Reaumur adalah satuan temperature yang dulu pernah populer di eropa khususnya perancis. Fahrenheit adalah satuan temperatur yang sampai saat ini banyak digunakan di Amerika Serikat dan Inggris.

Hubungan antara keempat satuan tersebut diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:


Dimana C adalah temperatur dalam satuan Celsius, F adalah temperatur dalam satuan Fahrenheit, R adalah temperatur dalam satuan Reaumur, K adalah temperatur dalam satuan Kelvin

(Tri Ayodha Ajiwiguna)

Workshop Pendingin Thermoelectric/Peltier

Hingga saat ini, umumnya sistem refrigerasi kompresi uap (SRKU) digunakan untuk mesin pendingin baik lemari es maupun Air Conditioner. Sistem refrigerasi kompresi uap menggunakan sebuah kompresor dan beberapa komponen lain (kondenser, katup ekspasi, dan evaporator) untuk mengalirkan refrigeran (Freon) sehingga dapat meyebabkan efek pendinginan. Sebenarnya ada beberapa sistem pendingin yang sampai saat ini sudah dikenal sebagai alternatif teknologi pendingin, seperti termoelektrik (peltier), tabung vortex, termoakustik, pendinginan evaporatif dan lain-lain. 
 
Lemari es yang berbasis sistem refrigerasi kompresi terdiri dari komponen yang dingin di bagian dalam dan komponen panas di bagian luar. Begitu pula pada modul termoelektrik, modul termoelektrik adalah sebuah perangkat yang biasanya berbentuk keping persegi yang dapat menciptakan suatu keadaan perbedaan temperatur antara kedua sisinya. Salah satu sisinya menjadi lebih panas dari temperatur sekitarnya sehingga dapat sigunakan sebagai pemanas. Sedangkan sisi lainnya lebih dingin dari temperatur ruang sehingga dapat digunakan sebagai pendingin. 
Modul pendingin termoelektrik dapat digunakan jika arus listrik searah dialirkan ke modul tersebut. Saat arus listrik mengalir maka salah satu sisinya menjadi panas dan sisi lainnya menjadi dingin. Untuk mendapatkan efek pendinginan yang cukup baik, maka sisi panas peltier harus dijaga temperaturnya serendah mungkin sehingga temperatur di sisi dingin menjadi lebih rendah. Oleh karenanya modul termoelektrik membutuhkan komponen pendukungnya.
Untuk mempelajari teknologi, T-Lab menyediakan workshop singkat tentang pendingin termoelektrik sehingga peserta workshop memahami konsep dasar dan dapat mengestimasi perhitungan kinerja modul termoelektrik. Workshop terdiri dari pemaparan teori (kuliah), praktek penggunaan termoelektrik, dan diskusi masalah yang biasa dihadapi.

 


Adapun materi yang dibahas dalam workshop ini adalah:
  1. Pengenalan teknologi pendingin (prinsip dasar, sejarah, dan perkemabangannya)
  2. Prinsip pompa kalor dan refrigerasi
  3. Fenomena termoelektrik
  4. Perhitungan termoelektrik
  5. Cara membaca data teknis (datasheet) modul termoelektrik
  6. Studi kasus (Problem)
  1. Setelah pemaparan materi di atas peserta akan melakukan praktek langsung disertai tanya jawab permasalahan yang mungkin dihadapi

    Profil singkat pengajar/trainer :
    Tri Ayodha


    Investasi:
    - Mahasiswa/Pelajar: Rp. 400.000
    - Umum/profesional: Rp. 800.000 

    Lokasi:
    - Jalan Terusan Buah Batu, Bandung, 40257
    - Atau tempat yang disediakan oleh peserta atau pihak lain
 
Untuk informasi lebih lanjut hubungi
HP: 081380290082
email: thermolab.teknis@gmail.com

 Keyword: Thermoelectric, Workshop, Short Course, Kursus singkat